520
|
#
|
#
|
$a Hubungan ketrampilan Petugas Laboratorium Puskesmas dengan tingkat akurasi Penemuan BTA Positip TB Paru di Kota Semarang Tahun 2014" xvii+R3 hal+4 grafik 3 diagram 19 tabel 2 lampiran 16 daftar pustaka
Tuberculosis paru merupakan infeksi yang disebahkan oleh kuman Mycobacterium tubercadosis, yang pada umumnya menyerang paru dan bersifat menular. Di Kota Semarang penemuan TB Paru BTA (+) pada tahun 2010-2012 sebanyak 68.53% (11.047 kasus), 93.06% (15.001 kasus) dan 72.73% (11.724 kasus), tetapi hal ini masih belum memenuhi target penemuan suspect tahun yaitu 16.120 orang. Rendahnya penemuan suspect kemungkinan disebabkan kesalahan petugas laboratorium khususnya di Puskesmas pada saat melakukan pemeriksaan sediaan secara mikroskopis. Angka Error Rate (angka kesalahan laboratorium) yang di dapat dari hasil pemeriksaan cross check merupakan salah satu indikator program penanggulangan TB Paru. Akurasi pemeriksaan spesimen ini sangat penting karena menyangkut ketepatan diagnosa pada tersangka penderita, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketrampilan Petugas Laboratorium Puskesmas dengan tingkat akurasi Penemuan BTA Positip TB Paru di Kota Semarang
Penelitian ini bersifat explanatory research dengan variabel bebas, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, tugas rangkap, frekuensi pelatihan, penemuan BTA(+), pengetahuan responden tentang Pemeriksaan BTA dan variabel terikat yaitu tingkat akurasi penemuan BTA (+) TB Paru yang diukur dengan nilai Error Rate dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah petugas laboratorium di 27 Puskesmas dengan status PRM dan PPM.Analisa statistik menggunakan Uji Statistik Fisher's Exact Test, pengambilan data dengan cara quesioner.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara frekuensi pelatihan dengan tingkat akurasi penemuan BTA (+). Hasil Fisher's Exact Test diperoleh p-value frekuensi pelatihan 0,028 (p-value <0,05), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, tingkat pendidikan, masa kerja, tugas rangkap, penemuan BTA(+), pengetahuan responden tentang Pemeriksaan BT??.
Tingkat akurasi penemuan BTA (+) tidak tergantung dari umur, tingkat pendidikan, masa kerja, tugas rangkap, penemuan BTA(+) maupun pengetahuan responden tentang Pemeriksaan BTA, tetapi pelatihan tentang TB Paru sangat diperlukan dalam meningkatkan ketrampilan petugas laboratorium dalam pemeriksaan BTA, oleh karena itu Dinas Kesehatan setempat agar memberikan pelatihan cara pemeriksaan sputum dan penemuan BTA (+) kepada petugas laboratorium dengan cara memberikan bimbingan dan supervisi teknis secara rutin 3 bulan sekali, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka Error Rate.
Kata kunci: Ketrampilan petugas, BTA, Puskesmas
|