Cite This        Tampung        Export Record
Judul Bakti Untuk Indonesia : H.M. Lukminto Pendiri Kelompok Usaha Sritex / Dr. Nasir Tamara, Penyunting: Ikhsanuddin
Pengarang Dr. Nasir Tamara
EDISI Cetakan Ketiga
Penerbitan Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2015
Deskripsi Fisik xviii halaman + 539 halaman :Upit Dyoni ;16×24
ISBN 978-602-6208-29-3
Subjek Biografi
Abstrak Muhammad Lukminto, pendiri dan pemilik PT Sritex, meninggal dunia di Singapura pada Rabu, 5 Februari 2014. Pukul 21.40 waktu Singapura, ia mengembuskan nafas terakhirnya. Orang yang dijuluki sebagai raja batik itu dulunya hanya seorang pedagang di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Ia mulai berbisnis tekstil sejak usia 20 tahun, tepatnya pada tahun 1966. Usai peristiwa G30S-PKI, pemerintah Orde Baru melarang segala sesuatu yang berhubungan dengan etnis Cina. Akibat kebijakan itu, Lukminto yang kala itu masih duduk di kelas 2 SMA berhenti sekolah. Ia akhirnya mengikuti jejak kakaknya untuk berdagang di Pasar Klewer. Orang tua Lukminto, memberikan modal Rp 100 ribu. Dari modal itu, dia membeli kain blacu di Semarang dan Bandung. Kemudian menjualnya di Pasar Klewer, Pasar Kliwon dan sejumlah pabrik batik rumahan. Tahun 1967, Lukminto membeli dua kios di Pasar Klewer. Tahun 1972 dengan mendirikan pabrik pertamanya di Semanggi Solo. Sekitar tahun 1980-an, ia merelokasi dan membangun pabrik tekstil ke Desa
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
113663 923.5 NAS b C.1 Baca di tempat Perpustakaan Mitra Perpusnas - REFERENSI Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000925336
005 20241018013710
007 ta
008 241018###########################0#ind##
020 # # $a 978-602-6208-29-3
035 # # $a 0010-1024000049
082 # # $a 923.5
084 # # $a 923.5 NAS b
100 0 # $a Dr. Nasir Tamara
245 1 # $a Bakti Untuk Indonesia : $b H.M. Lukminto Pendiri Kelompok Usaha Sritex /$c Dr. Nasir Tamara, Penyunting: Ikhsanuddin
250 # # $a Cetakan Ketiga
260 # # $a Jakarta :$b KPG (Kepustakaan Populer Gramedia),$c 2015
300 # # $a xviii halaman + 539 halaman : $b Upit Dyoni ; $c 16×24
520 # # $a Muhammad Lukminto, pendiri dan pemilik PT Sritex, meninggal dunia di Singapura pada Rabu, 5 Februari 2014. Pukul 21.40 waktu Singapura, ia mengembuskan nafas terakhirnya. Orang yang dijuluki sebagai raja batik itu dulunya hanya seorang pedagang di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Ia mulai berbisnis tekstil sejak usia 20 tahun, tepatnya pada tahun 1966. Usai peristiwa G30S-PKI, pemerintah Orde Baru melarang segala sesuatu yang berhubungan dengan etnis Cina. Akibat kebijakan itu, Lukminto yang kala itu masih duduk di kelas 2 SMA berhenti sekolah. Ia akhirnya mengikuti jejak kakaknya untuk berdagang di Pasar Klewer. Orang tua Lukminto, memberikan modal Rp 100 ribu. Dari modal itu, dia membeli kain blacu di Semarang dan Bandung. Kemudian menjualnya di Pasar Klewer, Pasar Kliwon dan sejumlah pabrik batik rumahan. Tahun 1967, Lukminto membeli dua kios di Pasar Klewer. Tahun 1972 dengan mendirikan pabrik pertamanya di Semanggi Solo. Sekitar tahun 1980-an, ia merelokasi dan membangun pabrik tekstil ke Desa Jetis, Sukoharjo dengan nama PT Sri Rejeki Isman atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan PT Sritex. Pada Tanggal 3 Maret 1992, pabrik tersebut diresmikan Presiden Soeharto bersama 275 pabrik aneka industri lainnya di daerah Surakarta. Sukses menggarap pasar dalam negeri, di tahun itu pula Sritex mencoba menembus Eropa. Kala itu German Army yang menjadi bidikan utamanya. Hingga akhirnya German Army mengakui kualitas seragam buatan PT Sritex.
600 # 4 $a Biografi
990 # # $a 113663
Content Unduh katalog