Cite This        Tampung        Export Record
Judul Sejarah Ki Ageng Pandhan Arang II: Kiprah dalam Pemerintahan dan Dakwah / Muhkhamad Shokheh, Ilustrator: Lha Heksa
Pengarang Muhkhamad Shokheh
EDISI Cetakan Pertama
Penerbitan Semarang : Cipta Prima Nusantara, 2023
Deskripsi Fisik viii halaman + 213 halaman :Lha Heksa ;16×24
ISBN 978-623-308-308-9
Subjek Semarangan
Abstrak Sejarah merupakan penanda identitas sebuah kota. Sebagai salah satu kota tua di Jawa, Semarang memiliki banyak kisah yang belum diungkap ke publik secara terang, mengenai asal-usul, riwayat dari masa ke masa, hingga aktivitas sosial di kota tersebut yang sejauh ini belum menjadi perhatian sejarah di era milenial. Setelah periode Cheng Ho (1413) yang mengusung misi muhibah ke Semarang yang sempat berkunjung ke wilayah Simongan yang saat ini menjadi kelenteng Sam Po Kong. Pada periode selanjutnya arus islamisasi di Semarang semakin menguat, hal itu bertepatan dengan keberadaan Semarang sebagai kota niaga melalui jalur laut mulai ramai didatangi oleh banyak orang dari berbagai negeri (kerajaan). Ki Ageng Pandhan Arang II merupakan pemimpin yang sukses dalam misi dakwah Islam di Semarang melanjutkan usaha ayahnya yang merupakan utusan Kerajaan Demak untuk mengislamkan Semarang Proses islamisasi di Semarang cederung damai, tidak ada catatan sejarah yang ditemukan mengenai konflik pada saat mengislamkan Semarang.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
113615 959 MUH s C.1 Baca di tempat Perpustakaan Mitra Perpusnas - Local Content Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000925303
005 20241004080514
007 ta
008 241004###########################0#ind##
020 # # $a 978-623-308-308-9
035 # # $a 0010-1024000016
082 # # $a 959
084 # # $a 959 MUH s C.
100 0 # $a Muhkhamad Shokheh
245 1 # $a Sejarah Ki Ageng Pandhan Arang II: Kiprah dalam Pemerintahan dan Dakwah /$c Muhkhamad Shokheh, Ilustrator: Lha Heksa
250 # # $a Cetakan Pertama
260 # # $a Semarang :$b Cipta Prima Nusantara,$c 2023
300 # # $a viii halaman + 213 halaman : $b Lha Heksa ; $c 16×24
520 # # $a Sejarah merupakan penanda identitas sebuah kota. Sebagai salah satu kota tua di Jawa, Semarang memiliki banyak kisah yang belum diungkap ke publik secara terang, mengenai asal-usul, riwayat dari masa ke masa, hingga aktivitas sosial di kota tersebut yang sejauh ini belum menjadi perhatian sejarah di era milenial. Setelah periode Cheng Ho (1413) yang mengusung misi muhibah ke Semarang yang sempat berkunjung ke wilayah Simongan yang saat ini menjadi kelenteng Sam Po Kong. Pada periode selanjutnya arus islamisasi di Semarang semakin menguat, hal itu bertepatan dengan keberadaan Semarang sebagai kota niaga melalui jalur laut mulai ramai didatangi oleh banyak orang dari berbagai negeri (kerajaan). Ki Ageng Pandhan Arang II merupakan pemimpin yang sukses dalam misi dakwah Islam di Semarang melanjutkan usaha ayahnya yang merupakan utusan Kerajaan Demak untuk mengislamkan Semarang Proses islamisasi di Semarang cederung damai, tidak ada catatan sejarah yang ditemukan mengenai konflik pada saat mengislamkan Semarang. Hal itu menjadi momentum tersendiri bagi Ki Ageng Pandhan Arang II yang meneruskan jejak ayahnya dalam mensyiarkan Islam. Setelah sukses mengemban misi islamisasi, Ki Ageng Pandhan Arang II hijrah ke Jabalkat yang saat ini masuk ke daerah Bayat, Klaten. Proses itu merupakan titik balik kehidupan Ki Ageng Pandhan Arang II yang semula merupakan penguasa politik menjadi seorang agamawan. Teka-teki tentang sosok Ki Ageng Pandhan Arang lI hingga saat ini belum terbuka secara utuh. Proses pencariannyapun cukup rumit, di tengah simpang-siurnya informasi mengenai silsilah Ki Ageng Pandhan Arang itu sendiri. Namun demikian, terlepas dari itu semua, masyarakat Semarang mengenal Ki Ageng Pandhan Arang Il sebagai pemimpin yang berhasil mengemban misi islamisasi dan pengembangan Kota Semarang. sejak dipimpin oleh Ki Ageng Pandhan Arang F Semarang menjelma menjadi kota tradisional yang ramai dikunjungi oleh orang-orang dari luar pulau. Kota itu menjadi semacam episentrum yang hingar-bingar dan riuh dalam rangka interaksi antar masyarakat dari berbagai negeri.
600 # 4 $a Semarangan
990 # # $a 113615
990 # # $a 113615
990 # # $a 113615
990 # # $a 113615
Content Unduh katalog